Selasa, 11 Februari 2014

Majas dalam puisi

Majas adalah bahasa kiasan untuk melukiskan sesuatu dengan jalan membandingkan, mempertentangkan, mempertaukan, atau mengulangi katanya. Makna yang terkandung dalam majas bukanlah arti yang sebenarnya, namUn merupakan arti kiasan. Tujuan majas adalah untuk miningkatkan suatu kata. Terutama dalam puisi.

Majas dibedakan menjadi beberapa macam,yaitu:

1. Majas perbandingan
Adalah bahasa kiasan yang digunaKan untuk membandingkan dua hal yang sebenarnya berbeda, namun dibanding-bandingkan sehingga dua hal tersebut mempunyai sisi yang kesamaan. Macam-macam majas perbandingan adalah:

a. Personifikasi
Adalah majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia atau seperti mahluk yang bernyawa.
Contoh:
Kata-kata itu menusuk hatiku

Kalimat diatas seakan-akan memberitahu bahwa kata-kata itu mempunyai tangan hingga mampu untuk menusuk.

b. Metafora
Adalah majas yang membandingkan dua hal secara singkat dan padat karena dua hal tersebut mempunyai kesamaan sifat.
Contoh:
Perpustakaan adalah gudang ilmu.
Kata "perpustakaan" disamakan dengan "gudang ilmu" sebab antara keduanya mempunyai kesamaan sifat. "perpustakaan" dikatakan sebagai "gudang" sebab perpustakaan memang tempat penyimpana banyak duku. Sementara itu "perpustakaan" dikatakan "gudang ilmu", sebab dalam buku itu sendiri terdapat ilmu.

c. Perumpamaan
Adalah majas yang membandingkan dua hal yang pada hakekatnya berbeda namun di anggap sama. Dalam membandingkan dua hal itu, majas perumpamaan selalu menggunakan kata-kata perbandingan, yaitu:
Seperti,sebagai,ibarat,bak,umpama, laksana dan sejenisnya.
Contoh:
Wajahmu bak rembulan

2. Majas pertentangan
Adalah bahasa kiasan yang mempertentangkan beberapa hal yang menunjukan arti kebalikan.
Macam-macam majas pertentangan adalah:

a. Hiperbola
Adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan yang lebih mendalam.
Contoh:
Saya terkejut setengah mati
Kata "setengah mati" sebenarnya hanya dimaksudkan memperhebat perasaan. "Takut setengah mati" bukan berarti sangking takutnya hingga tubuhnya mati separuh.

b. Litotes
Adalah majas yang ditujukan untuk mengecil-kecilkan kenyataan yang sebenarnya. Majas ini merupakan kebalikan dari majas hiperbola. Tujuan majas ini antara lain adalah untuk merendahkan diri.
Contoh:
Kami hanyalah orang kecil yang tak berarti apa-apa
Kata "orang kecil" dimaksudkan untuk merendahkan diri, bukan sebagai ungkapan yang bermakna orang yang bertubuh kecil.

c. Ironi
Adalah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya. Majas ini digunakan biasanya untuk menyindir atau memperolok-olok.
Contoh:
Harum sekali tubuhmu, sampai-sampai banyak lalat yang hinggap
Kata "harum sekali" dalam kalimat itu adalah merupakan sindiran yang artinya "berbau".

3. Majas pertautan
Adalah bahasa kiasan yang digunakan untuk menyandarkan dua hal. Adapun macam-macam majas pertautan antara lain:

a. Metonimia
Adalah yang digunakan untuk menyebut nama sesuatu yang di kaitkan dengan yang lain. Artinya ketika kita menyebut sesuatu, maka arti yang terkandung dalam nama itu adalah hal lain.
Contoh:
Ibu ke jakarta naik merpati
Kata "merpati" dalam kalimat tersebut bukan berarti merpati yang sesungguhnya melaikan adalah nama salah satu pesawat terbang.

b. Sinekdoke
Adalah majas yang digunakan untuk menyebut nama sebagian benda sebagai penganti keseluruhannya, atau sebaliknya.

Contoh:
Sejuta kepala tertunduk sedih
Kalimat "sejuta kepala" artinya bukan berarti ada satu juta kepala yang tertunduk sedih melainkan banyak orang yang tertunduk sedih.

c. Alusio
Adalah majas yang mempergunakan peribahasa atau ungkapan-ungkapan yang sudah umum diketahui , maksudnya oleh banyak orang.
Contoh:
Pak anam itu memang tua-tua keladi
Kata "tua-tua keladi" adalah sebuah ungkapan yang ditunjukan kepada para lelaki yang sudah berumur tua namun tingkahnya masih seperti anak muda.

d. Elipsis
Adalah majas yang didalamnya terdapat penghilangan sebagian kata atau penghilangan jawaban kalimat.
Contoh:
Kakakku ke malang kemarin
Dalam kalimat diatas sebenarnya ada satu kali jabatan kalimat yang dihilangkan, yakni kata "pergi".

e. Inversi
Adalah majas yang disusun dengan membalikan susunan jabatan kalimat.
Contoh:
Menangislah aku
Kalimat diatas sebenarnya adalah "aku menangis".

4. Majas perulangan
Adalah majas yang memanfaatkan perulangan kata yang sebelumnya. Macam-macam majas perulangan antara lain:

a. Aliterasi
Adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang perulangannya berbunyi sama.
Contoh:
Dari dalam danau yang dangkal
Kata-kata "dari", "danau", dan "dangkal" dalam kalimat tersebut mempunyai irama bunyi itu kita gabungkan menjadi satu, maka kesan yang timbul adalah kalimat tersebut nampak menjadi indah.

b. Repetisi
Adalah majas pengulangan kata yang menegaskan, yang di urut dalam baris yang berbeda.
Contoh:
Selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang bunga bangsaku.
Dalam kalimat tersebut terjadi pengulangan kata "selamat datang" sampai tiga kali. Pengulangan kata yang seperti semacam itulah yang disebut majas repitisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar