Minggu, 09 Februari 2014

Bahasa konotasi dan bahasa simbol

Bahasa yang sering digunakan dalam puisi biasanya meliputi gaya bahasa konotasi dan bahasa simbol.

Bahasa konotasi

Bahasa konotasi adalah bahasa yang mempunyai makna atau arti kiasan. Jadi dalam bahasa konotasi makna yang timbul bukan makna yang sebenarnya. Bahasa konotasi banyak digunakan dalam puisi dengan tujuan untuk menambah kesan keindahan kata.

Perhatikan contoh berikut ini:

Elok rupanya
Sopan tutur katanya
Banyak yang ingin merebutnya
Dialah bunga desa
Luhur pekertinya
Secantik wajahnya

Kata "bunga desa" dalam puisi diatas adalah kata konotasi. Arti kata bunga desa bukan "tanaman bunga yang tumbuh di  desa" akan tetapi berarti gadis yang paling cantik sedesa".

Mengapa dalam puisi dalam puisi di atas menggunakan "bunga desa" tidak menggunakan gadis desa"?. Jawabannya adalah karena kata-kata "bunga desa" itu terdengar lebih indah daripada kata "gadis desa".

Bahasa simbol

Bahasa simbol adalah bahasa kiasan yang digunakan untuk mengambarkan sesuatu. Jadi, untung menggambarkan sesuatu penyair tidak langsung menggunakan bahasa yang jelas tetapi digambarkan dengan simbol. Bahasa simbol banyak digunakan dalam puisi dengan tujuan untuk menambah kesan keindahan kata.

Perhatikan contoh berikut ini:

Pagi di desaku

Bola merah membara
Bersinar sejuk, tenang dan damai
Di upuk timur dia muncul
Menyibak kabut pagi yang redup

Kalimat "bola merah membara" dalam baris pertama puisi diatas adalah merupakan simbol untuk mengambarkan matahari. Dalam puisi diatas matahari di gambarkan sebagai bola raksasa yang berwarna merah menyala. Jadi kalimat itu artinya bukan "bola berwarna merah membara", tetapi artinya adalah "matahari". Digunakannya kalimat ini supaya menambahkan nilai keindahan kata dalam. Bukankah kalimat "bola merah membara" kedengarnya lebih indah daripada kata "matahari"?.

2 komentar: