Senin, 17 Februari 2014

Belajar membuat pantun dengan mudah dan indah

Pantun termasuk salah satu jenis puisi lama. Dengan demikian cara menyusun pantun sebenarnya sama dengan cara membuat puisi. Kalaupun ada perbedaan hanya sedikit, yaitu hanya terletak pada irama persajakannya saja.

Ada beberapa langkah untuk membuat pantun, yaitu:
1. Tentukan tema pantun terlebih dahulu
Kita bisa memilih tema pantun, misalnya pantun jenaka, pantun nasehat atau pantun agama dan sebagainya.
2. Buatlah isi pantun sebelum membuat sampiran
3. Setelah isi pantun dudah jadi, maka buatlah pantun dengan cara menyamai irama persajakannya dengan isi pantun
4. Koreksilah pantun jika sudah jadi

Dari langkah-langkah sebagaimana diatas, sekarang marilah kita belajar menyusun nasehat pantun. Langkah-langkah yang harus di tempuh adalah:
1. Membuat isi pantun
Misalnya kita membuat isi pantun:
Jangan berlagak sok jagoan
Kalau berani tunjukan kepintaran
2. Membuat sampiran pantun
Membuat sampiran pantun bisa dilakukan dengan cara:

a. Mencari kata-kata yang bunyi sajak akhirnya sama dengan kata-kata terakhir yang terdapat dalam isi pantun.
Sekarang kita cari kata-kata yang sesuai dengan kata "jagoan" dan "kepintaran", yaitu yang berakhiran "an" dan berakhiran "ran". Yang sesuai dangan kata jagoan misalnya kata "jajan", "comberan", " perempuan dan seterusnya. Dari kata-kata tersebut pilih salah satu kata yang mudah bila di rangkai dalam bentuk kalimat. Sekarang kita cari kata yang sesuai dengan kata yang sesuai dengan kata "kepintaran", misalnya "ketakutan", "gemeteran" atau "kehampaan" dan seterusnya. Dari kata-kata tersebut pilih salah satu.
Sekarang kita tetapkan, yang dipilih kata:
Jagoan=coberan
Kepintaran=gemeteran

b. Setelah ditetapkan kata-katanya, maka selanjutnya kata-kata tersebut disusun menjadi kalimat yang baik dan dapat dimengerti.
Perlu diketahui bahwa pantun yang baik adalah pantun yang sampirannya terbentuk dari kalimat yang lain ada kaitannya dan bersambung.
Sekarang mari kita coba menyusun dua buah kalimat. Kalimat pertama berakhiran "comberan" dan kalimat uang kedua berakhiran "gemeteran". Ada beberapa kalimat uang bisa kita pilih, misalnya:
1. Jalan-jalan terperosot kecomberan
Kaki kesemutan karena gemeteran
2. Buah duku jatuh kecomberan
Saat memanjak pohon kaki gemeteran
3. Macam galak terperosot kecomberan
Mau berlari kaki gemeteran

Ketika kalimat diatas sudah nisa dijadikan pantun. Namun dari ketiganya ada yang lebih baik dari yang lain.
Sekarang mari kita rangkai ketiga kalimat menjadi sebuqh pantun.

Pantun pertama
Jalan-jalan terperosot ke comberan
Kaki kesemutan karena gemeteran
Jangan berlagak sok jagoan
Kalau berani tunjukkan kepintaran

Keterangan:
Pantun diatas hanya bersajak akhir, sementara di bagian tengah hanya ada beberapa kata yang sesuai.

Pantun kedua:
Buah duku ke comberan
Saat memanjat pohon kaki gemeteran
Jangan berlagak sok jagoan
Kalau berani tunjukkan kepintaran

Keterangan:
Pantun kedua ini hanya bersajak di akhir kalimat sementara tengahnya tidak ada sajaknya sama sekali.

Setelah pantun sudah diselesaikan, langkah terakhir adalah mengkoreksi pantun yang sudah jadi. Caranya, kita harus membacanya lagi berkali-kali. Jika ada kata-kata yang kurang pantas gantilah dengan kata yang lain yang lebih pantas. Setelah itu kita bisa minta kepada orang lain untuk mengkoreksinya

Caranya bagaimana?.
Kita baca pantun itu dengan suara keras kemudian orang lain yang mendengar suruh mereka menilai. Apakah pantun itu sudah baik atau belum. Kalian kita sadar bahwa sebuah pantun yang menurut kita baik, belum tentu bagi juga orang juga baik. Tetepi bagaimanapun juga minta tolong meminta tolong kepada orang lain untuk mengkoreksi hasil karya kita itu adalah langkah positif. Namun kita harus terbuka menerima kritikan orang lain.

Jika orang lain menilai kurang baik, tanyalah segi mana yang kurang baik lalu cobalah untuk mamperbaiki. Hindari perasaan marah kalau orang lain menilai karya kalian jelek. Ingat, orang yang baik dan yang akan berhasil adalah mereka yang mau terbuka dengan kritik yang membangun dan akan berusaha semaksimal mungkin memperbaiki hasil karyanya yang kurang sempurna.

1 komentar: