Kamis, 06 Maret 2014

pantun jenaka

bersama pramuka mencari api
jelang gelap memerlukan obor
ayah tertawa tak henti-henti
melihat mama bergoyang ngebor

berderak-derak sangkutan dacing
bagaikan putus di impit lumpang
bergerak-gerak kumis kucing
melihat tikus bawa senapan

pohon padi daunnya tipis
pohon nangka berbiji lonjong
adikku budi sukanya menangis
kalau tertawa giginya ompong

sarapan pagi pakai tempe
siang dikit pakai jagung
tampangnya sih memang oke
tapi sayang otaknya linglung

pohon manggis pohon embancang
ketiga dengan pohon lulita
duduk menangis abang pincang
katanya jalan tidak rata

kertas lima menjadi robek
bawa ikan hilang semalam
lepas sudah gigi kakek
setelah makan tulang ayam

limau purut ditepi rawa
buah dilanting belum masak
sakit perut sebab tertawa
melihat kucing duduk berbedak

jari manis tempatnya cincin
bensin naik mahal harganya
adikku manis tak bisa bersin
bersin sekali keluar ingusnya

membawa beras berisi kolak
ada tikus masuk ke kolong
teman sekelas tergelak-gelak
melihat si agus bercelana bolong

kupu-kupu terbang melintang
hinggap menghisap bunga layu
hati di dalam menaruh bimbang
melihat ikan memanjat kayu

anak beruk di rumpun salak
jaduh duduk di atas genta
riuh kerbau tergelak-gelak
melihat beruk berkacamata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar