Dari segi bahasa pantun berarti ibarat, seperti, umpama atau laksana. Pantun adalah jenis puisi lama yang dalam satu baitnya terdiri atas empat larik dan bersajak a-b-a-b. Larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat berupa isi. Sampiran tidak mempunyai maksud, hanya diambil rima persajakan saja. Pantun merupakan bentuk puisi lama yang asli berasal dari indonesia dan merupakan jenis tertua.
Ciri-ciri pantun antara lain:
A. Tiap bait terdiri dari 4 larik/baris
B. Tiap larik/baris terdiri dari 4 atau 5 kata
C. Sajaknya berbentuk a-b-a-b
D. Pantun yang baik tidak saja bersajak akhir namun juga bersajak tengah
E. Baris pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat isi pantun
Perhatikan contoh berikut:
Burung merpati burung dara
Terbang menuju angkasa luas
Hati siapa takkan gembira
Karena aku naik kelas
1. Macam-macam pantun menurut bentuknya
Menurut bentuknya pantun dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
a. Pantun karmina (pantun kilat)
Ialah pantun yang tiap-tiap baitnya terdiri dari dua baris dan bersajak terus, yaitu a-a. Dalam pantun karmina baris pertama adalah sampiran sedangkan baris kedua berupa isi pantun.
Contoh:
1.ada ubi ada talasnya
Ada budi ada balasnya
2. Sudah gerahu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
3. Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan binasa
b. Pantun empat seuntai
Ialah pantun yang tiap-tiap baitnya terdiri dari 4 baris.
Contoh:
Kaca hitam berbentuk bundar
Sebab lengah pecah tertendang
Kala hujan hatiku gusar
Sebab ayah belum lagi pulang
c. Pantun talibun
Ialah pantun yang tiap-tiap bait terdiri dari 6,8,10,12 baris dan sajaknya bersilang, yaiti (abc,abc), (abcd,abcd), (abcde,abcde), ( abcdf,abcdf).
Contoh:
Anak seorang padang panjang
Singgah nan lalu ke bukit tinggi
Membawa kain dengan baju
Kalau adik menjadi elang
Kanda menjadi pohon tinggi
Di udara kita bertemu
d. Pantun berkait (pantun rentai)
Ialah pantun seuntai yang baris kedua dan keempat dalam suatu bait menjadi baris pertama dan ketiga dalam bait berikutnya, dan begitu seterusnya.
Contoh:
Tanam melati di rumah-rumah
Ubur-ubur sampiran dua
Kalau mati kita berdua
Satu kubur kita berdua
Ubur-ubur sampiran dua
Tanam melati bersusun tangkai
Satu kubur kita bersama
Kalau boleh bersusun bangkai
2. Macam-macam pantun menurut isinya
Menurut isinya pantun dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Pantun anak-anak
Pantun anak-anak dibedakan menjadi dua, yaitu:
1). Pantun bersuka cita
Contoh:
Beli baju bercorak jingga
Cari pepaya di tengah sawah
Aku bersorak tanda bahagia
Melihat ayah bawa hadiah
2). Pantun berduka cita
Contoh:
Hujan tak reda semua jadi basah
Basah kuyup matahari redup
Hati gunda, resah dan gelisah
Hidup sendiri rasanya tak sanggup
b. Pantun orang muda
Pantun orang muda di bedakan menjadi:
1). Pantun dagang (nasib)
Contoh:
Orang padang mandi di gurun
Mandi berurai bunga lada
Hari petang matahari turun
Dagang terurai air mata
2). Pantun jenaka
Contoh:
Membawa gelas berisi kolak
Ada tikus masuk ke kolong
Teman sekelas tergelak-gelak
Melihat si agus bercelana bolong
3). Pantun muda, terdiri dari:
- pantun perkenalan
Contoh:
Burung merpati burung kayangan
Melayang terbang atas angkasa
Bunga melati dalam jambangan
Bolehkah kumbang hinggap di sana
- pantun berkasih-kasihan
Contoh:
Bunga melur cempaka biru
Bunga rampai di dalam puan
Tujuh malam semalam rindu
Belum sampai padamu tuan
- pantun perceraian
Contoh:
Malam ini merendang jagung
Malam esok merendang jelai
Malam ini kita berkampung
Malam esok kita bercerai
- pantun beribah hati
Contoh:
Anak orang ditanjung sari
Duduk bersandar di pantai
Tidak sangka akan begini
Pisah dikampung makam hati
c. Pantun orang tua
Pantun orang tua dibedakan menjadi:
1). Pantun nasehat
Contoh:
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
2). Pantun adat
Contoh:
Rama-rama si kumbang jati
Khatib endah pulang berkuda
Patah hilang tumbuh berganti
Pusaka tinggal begitu juga
3). Pantun agama
Contoh:
Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selaranya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembanhyang apa gunanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar